Pendidikan karakter kini memang menjadi
isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan
akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi
pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Di lingkungan
Kemdiknas sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di
seluruh jenjang pendidikan yang dibinannya. Tidak kecuali di pendidikan
tinggi, pendidikan karakter pun mendapatkan perhatian yang cukup besar,
kemarin (1/06) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Rembuk
Nasioanal dengan tema “ Membangun Karakter Bangsa dengan Berwawasan
Kebangsaan”. Acara yang digelar di Balai Pertemuan UPI ini, dibidani
oleh Pusat Kajian Nasional Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan
UPI.
Selain Wakil Menteri Pendidikan
Nasional, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D, hadir pula menjadi pembicara
seperti Prof.Dr.Mahfud,MD,SH, SU. Prof.Dr.Jimly Asshiddiqie, SH.
Prof.Dr.Djohermansyah Djohan, M.A. Prof.Dr.H.Sunaryo Kartadinata,M.Pd.
Prof.Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum dan Drs. Yadi Ruyadi, M.si.
Wamendiknas dalam acara ini
mengungkapkan arti penting pendidikan karakter bagi bangsa dan negara,
beliau pun menjelaskan bahwa pendidikan karakter sangat erat dan dilatar
belakangi oleh keinginan mewujudkan konsensus nasional yang
berparadigma Pancasila dan UUD 1945. Konsensus tersebut selanjutnya
diperjelas melalui UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokrasi serta bertanggung jawab.”